INSTALASI
Pertama, atur BIOS agar booting pertama melalui CD atau USB, sesuaikan dengan jenis media instalasi yang anda pilih. Start server/pc, dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini:
Pilih “Install” untuk memulai instalasi Linux Debian 7 (Wheezy).
Pilih bahasa yang ingin anda gunakan untuk instalasi Debian 7 ini. Saya memilih English, jika ingin anda bisa memilih Bahasa Indonesia.
Selanjutnya pilih negara lokasi kita instal Debian 7, ini untuk memudahkan pengaturan waktu (jam, hari dan tanggal) serta agar pada saat setting repositori, kita bisa memilih lokasi terdekat. Karena kita di Indonesia, otomatis kita akan memilih Indonesia. Karena Indonesia tidak ada di list, kita pilih “Other”, kemudian pilih “Asia”, dan pilih “Indonesia”.
Untuk setting locale, kita pilih “United States”.
Untuk pengaturan keymap keyboard, saya pilih “American Keyboard” agar prosesnya lebih cepat saja :D Anda bisa pilih keymap lainnya jika mau.
Selanjutnya kita memasuki proses pengaturan networking. Jika jaringan anda menggunakan DHCP Server, maka anda bisa skip langsung ke pengaturan hostname dibawah. Jika anda tidak menggunakan DHCP Server, anda wajib menyetting manual alamat IP, netmask, gateway & DNS servernya.
Pilih “Configure network manually” untuk memulai setting networking di mesin Debian 7 ini.
Pada kolom IP Address, masukkan alamat IP yang akan anda gunakan. Sebagai contoh, disini saya menggunakan alamat IP 192.168.0.102.
Untuk kolom Netmask, masukkan netmask jaringan anda. Jika tidak tahu atau ragu, silahkan tanyakan ke admin jaringan anda. Disini saya mengguankan netmask 255.255.255.0.
Isi gateway jaringan anda.
Kemudian masukkan DNS Server yang ingin anda pakai. Anda bisa menggunakan local DNS server, atau external DNS server seperti Google Public DNS & OpenDNS.
Hostname bisa dibilang semacam label, yang digunakan untuk menamai server/pc. Masukkan hostname sesuai keinginan anda.
Jika mesin Debian 7 ini anda gunakan untuk server online, anda bisa memasukkan nama domain agar bisa diakses. Tetapi jika server berada di intranet (jaringan lokal), anda bisa memasukkan nama sembarang.
Selanjutnya silahkan masukkan password untuk root (administrator). Gunakan password yang kuat & tidak mudah ditebak. Anda bisa menggunakan kombinasi huruf, angka, huruf besar atau kecil, dan karakter khusus.
Masukkan ulang password untuk root yang sebelumnya anda masukkan.
Selanjutnya adalah membuat user biasa, agar pada saat kita bekerja di mesin ini, tidak selalu login sebagai root (administrator). Root hanya digunakan pada momen-momen tertentu saja, semisal instal software, melakukan konfigurasi, dll. Dengan bekerja sebagai user biasa, mesin Debian 7 kita akan lebih aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Masukkan nama lengkap user yang akan memakai mesin Debian 7 ini.
Kemudian masukkan username yang diinginkan untuk user baru.
Dan masukkan password untuk user baru ini.
Selanjutnya pilih zona waktu sesuai wilayah anda. Karena saya di Surabaya (WIB/Waktu Indonesia Bagian Barat), maka saya pilih “Western (Sumatera, Jakarta, Java, West and Central Kalimantan)”.
Langkah selanjutnya adalah membuat partisi pada hardisk. Pada pilihan “Partitioning method”, pilih “Guided – Use entire disk”. Pada pilihan ini disk akan diformat, seluruh isi disk akan dihapus, dan secara otomatis akan dibuatkan partisi.
Anda bisa memilih “Guided – Use entire disk and set up LVM” jika ingin menggunakan Logical Volume Manager (LVM) agar nantinya bisa di resize partisinya. Atau “Guided – Use entire disk and set up encrypted LVM” jika ingin menggunakan partisi LVM yang di enkripsi untuk menambah keamanan data. Atau jika anda pengguna tingkat lanjut, bisa memilih “Manual” agar bisa mengatur partisi sesuai keinginan.
Pilih disk yang ingin anda gunakan untuk sistem Debian 7.
Pada pilihan skema partisi, silahkan pilih “All files in one partition”. Jika anda ingin memisahkan folder /home pada partisi tersendiri, silahkan pilih “Separate /home partition”. Atau jika anda ingin menambah keamanan sistem, bisa memisahkan folder /home, /usr, /var dan /tmp pada partisi tersendiri, silahkan pilih “Separate /home, /usr, /var and /tmp partitions”.
Jika anda adalah pengguna baru di sistem Linux, saya sarankan pilih opsi pertama saja.
Review skema partisi yang anda pilih sebelumnya. Jika sudah ok, pilih “Finish partitioning and write changes to disk”. Jika perlu merubah, pilih “Undo changes to partitions” dan pilih kembali skema partisi yang diinginkan.
Konfirmasi skema partisi dengan pilih Yes dan enter. Ingat, pada langkah ini tidak bisa dibatalkan.
Selanjutnya kita melakukan konfigurasi package manager agar menggunakan repository server terdekat dengan mesin Debian 7 kita. Semakin dekat, maka semakin cepat proses update, upgrade atau install software. Pilih “Yes” untuk memulai.
Karena lokasi mesin Debian 7 saya di Surabaya, maka saya pilih mirror “Indonesia”.
Silahkan pilih salah satu mirror server yang ingin anda gunakan.
Jika mesin Debian 7 anda mengharuskan menggunakan proxy server untuk terkoneksi ke Internet, silahkan masukkan alamat IP proxy server tersebut, port, username & passwordnya. Jika tidak menggunakan proxy server, kosongkan saja, dan pilih “Continue”.
Pada pilihan instalasi GRUB Loader, pilih “Yes”.
Proses instalasi Linux Debian 7 (Wheezy) selesai. Pilih “Continue” untuk merestart mesin Debian 7 ini. Jangan lupa untuk mengeluarkan CD/mencabut USB installer, agar bisa booting via hardisk.
Langkah terakhir adalah login ke mesin Debian 7 yang baru anda instal, dan masukan perintah:
Perintah ini untuk mendapatkan update terbaru, baik security maupun software.
NOTE: Secara default, ssh server tidak terinstal. Agar bisa anda remote menggunakan SSH, silahkan instal dahulu ssh server dengan perintah:
Demikian Tutorial Cara Instal Linux Debian 7 , semoga bermanfaat bagi anda. Jika ada pertanyaan, silahkan posting di kolom komentar dibawah ini.
Pertama, atur BIOS agar booting pertama melalui CD atau USB, sesuaikan dengan jenis media instalasi yang anda pilih. Start server/pc, dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini:
Pilih “Install” untuk memulai instalasi Linux Debian 7 (Wheezy).
Pilih bahasa yang ingin anda gunakan untuk instalasi Debian 7 ini. Saya memilih English, jika ingin anda bisa memilih Bahasa Indonesia.
Selanjutnya pilih negara lokasi kita instal Debian 7, ini untuk memudahkan pengaturan waktu (jam, hari dan tanggal) serta agar pada saat setting repositori, kita bisa memilih lokasi terdekat. Karena kita di Indonesia, otomatis kita akan memilih Indonesia. Karena Indonesia tidak ada di list, kita pilih “Other”, kemudian pilih “Asia”, dan pilih “Indonesia”.
Untuk setting locale, kita pilih “United States”.
Untuk pengaturan keymap keyboard, saya pilih “American Keyboard” agar prosesnya lebih cepat saja :D Anda bisa pilih keymap lainnya jika mau.
Selanjutnya kita memasuki proses pengaturan networking. Jika jaringan anda menggunakan DHCP Server, maka anda bisa skip langsung ke pengaturan hostname dibawah. Jika anda tidak menggunakan DHCP Server, anda wajib menyetting manual alamat IP, netmask, gateway & DNS servernya.
Pilih “Configure network manually” untuk memulai setting networking di mesin Debian 7 ini.
Pada kolom IP Address, masukkan alamat IP yang akan anda gunakan. Sebagai contoh, disini saya menggunakan alamat IP 192.168.0.102.
Untuk kolom Netmask, masukkan netmask jaringan anda. Jika tidak tahu atau ragu, silahkan tanyakan ke admin jaringan anda. Disini saya mengguankan netmask 255.255.255.0.
Isi gateway jaringan anda.
Kemudian masukkan DNS Server yang ingin anda pakai. Anda bisa menggunakan local DNS server, atau external DNS server seperti Google Public DNS & OpenDNS.
Hostname bisa dibilang semacam label, yang digunakan untuk menamai server/pc. Masukkan hostname sesuai keinginan anda.
Jika mesin Debian 7 ini anda gunakan untuk server online, anda bisa memasukkan nama domain agar bisa diakses. Tetapi jika server berada di intranet (jaringan lokal), anda bisa memasukkan nama sembarang.
Selanjutnya silahkan masukkan password untuk root (administrator). Gunakan password yang kuat & tidak mudah ditebak. Anda bisa menggunakan kombinasi huruf, angka, huruf besar atau kecil, dan karakter khusus.
Masukkan ulang password untuk root yang sebelumnya anda masukkan.
Selanjutnya adalah membuat user biasa, agar pada saat kita bekerja di mesin ini, tidak selalu login sebagai root (administrator). Root hanya digunakan pada momen-momen tertentu saja, semisal instal software, melakukan konfigurasi, dll. Dengan bekerja sebagai user biasa, mesin Debian 7 kita akan lebih aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Masukkan nama lengkap user yang akan memakai mesin Debian 7 ini.
Kemudian masukkan username yang diinginkan untuk user baru.
Dan masukkan password untuk user baru ini.
Selanjutnya pilih zona waktu sesuai wilayah anda. Karena saya di Surabaya (WIB/Waktu Indonesia Bagian Barat), maka saya pilih “Western (Sumatera, Jakarta, Java, West and Central Kalimantan)”.
Langkah selanjutnya adalah membuat partisi pada hardisk. Pada pilihan “Partitioning method”, pilih “Guided – Use entire disk”. Pada pilihan ini disk akan diformat, seluruh isi disk akan dihapus, dan secara otomatis akan dibuatkan partisi.
Anda bisa memilih “Guided – Use entire disk and set up LVM” jika ingin menggunakan Logical Volume Manager (LVM) agar nantinya bisa di resize partisinya. Atau “Guided – Use entire disk and set up encrypted LVM” jika ingin menggunakan partisi LVM yang di enkripsi untuk menambah keamanan data. Atau jika anda pengguna tingkat lanjut, bisa memilih “Manual” agar bisa mengatur partisi sesuai keinginan.
Pilih disk yang ingin anda gunakan untuk sistem Debian 7.
Pada pilihan skema partisi, silahkan pilih “All files in one partition”. Jika anda ingin memisahkan folder /home pada partisi tersendiri, silahkan pilih “Separate /home partition”. Atau jika anda ingin menambah keamanan sistem, bisa memisahkan folder /home, /usr, /var dan /tmp pada partisi tersendiri, silahkan pilih “Separate /home, /usr, /var and /tmp partitions”.
Jika anda adalah pengguna baru di sistem Linux, saya sarankan pilih opsi pertama saja.
Review skema partisi yang anda pilih sebelumnya. Jika sudah ok, pilih “Finish partitioning and write changes to disk”. Jika perlu merubah, pilih “Undo changes to partitions” dan pilih kembali skema partisi yang diinginkan.
Konfirmasi skema partisi dengan pilih Yes dan enter. Ingat, pada langkah ini tidak bisa dibatalkan.
Selanjutnya kita melakukan konfigurasi package manager agar menggunakan repository server terdekat dengan mesin Debian 7 kita. Semakin dekat, maka semakin cepat proses update, upgrade atau install software. Pilih “Yes” untuk memulai.
Karena lokasi mesin Debian 7 saya di Surabaya, maka saya pilih mirror “Indonesia”.
Silahkan pilih salah satu mirror server yang ingin anda gunakan.
Jika mesin Debian 7 anda mengharuskan menggunakan proxy server untuk terkoneksi ke Internet, silahkan masukkan alamat IP proxy server tersebut, port, username & passwordnya. Jika tidak menggunakan proxy server, kosongkan saja, dan pilih “Continue”.
Pada pilihan instalasi GRUB Loader, pilih “Yes”.
Proses instalasi Linux Debian 7 (Wheezy) selesai. Pilih “Continue” untuk merestart mesin Debian 7 ini. Jangan lupa untuk mengeluarkan CD/mencabut USB installer, agar bisa booting via hardisk.
Langkah terakhir adalah login ke mesin Debian 7 yang baru anda instal, dan masukan perintah:
apt-get update && apt-get upgrade
Perintah ini untuk mendapatkan update terbaru, baik security maupun software.
NOTE: Secara default, ssh server tidak terinstal. Agar bisa anda remote menggunakan SSH, silahkan instal dahulu ssh server dengan perintah:
apt-get install ssh
Demikian Tutorial Cara Instal Linux Debian 7 , semoga bermanfaat bagi anda. Jika ada pertanyaan, silahkan posting di kolom komentar dibawah ini.
ConversionConversion EmoticonEmoticon